SEJARAH TES PSIKOLOGI
·
BENTUK-BENTUK DASAR
TES DI CINA PADA TAHUN 2200 SM
Meskipun penggunaan
tes psikologi secara luas sebagian besar merupakan suatu fenomena abad 20, para
ahli sejarah mencatat bahwa bentuk-bentuk dasar tes berawal pada sekitar tahun
2200 SM, yaitu ketika kaisar Cina memerintahkan para pejabatnya untuk diuji
setiap 3 tahun untuk menentukan kelayakan mereka atas suatu jabatan ( Bowman,
1989 ; Chaffee, 1985 ; Franke, 1963 ; Teng, 1942-43). Tes semacam itu
dimodifikasi dan diperbaiki selama berabad – abad hingga ujian tertulis
diperkenalkan pada masa dinasti Han ( 202 SM-200 M). ada lima topic yang dites
: hokum perdata masalah-masalah militer, pertanian, pajak, dan geografi.
o
FISIOGNOMI, FRENOLOGI,
DAN PSIKOGRAF
Fisiognomi dilandasi pendapat
bahwa kita dapat menilai karakter dalam diri orang-orang dari penampilan luar
mereka, terutama wajah. Ketertarikan terhadap fisiognomi berawal pada abad
keempat, yaitu ketika filsuf Yunani Aristoteles (384-322 SM) menerbitkan sebuah
risalah pendek yang didasarkan pada pendapat bahwa jiwa dan tubuh saling
“bersimpati.”
Terbentuknya Frenologi biasanya diatribusikan pada
seorang dokter berkebangsaan Jerman, Franz Joseph Gall (2758-1828). “Ilmu
pengetahuan” yang diciptakannya sebenarnya didasarkan pada suatu irisan tipis
dari hal yang masuk akal.
Henry C.
Lavery, seorang yang menyebut dirinya jenius dan memiliki keyakinan yang kuat
pada frenologi, menggunakan sedikit kekayaannya untuk mengembangkan mesin yang
disebut Psikograf (McCoy,2000).
Mesin itu terdiri dari ratusan bagian bergerak yang dirakit menjadi alat besar
menyerupai helm yang dipasang dikepala orang yang di tes.
o
ERA TES DENGAN
INSTRUMEN KUNINGAN
Mereka
menggunakan berbagai instrument kuningan untuk mengukur batas sensori dan waktu
reaksi, berpikir bahwa kemampuan-kemampuan tersebut adalah inti dari
inteligensi. Karena itu, periode ini terkadang disebut sebagai era tes
psikologi dengan Instrumen Kuningan.
o
SKALA PERINGKAT DAN
ASAL MULANYA
Skala
peringkat digunakan secara luas dalam psikologi sebagai cara untuk
mengkuantifikasi berbagai jenis variabel psikologis yang subjektif. Salah satu
contoh skala peringkat sederhana mungkin adalah skala bebas poin yang digunakan
para dokter ketika bertanya kepada pasien di ruang gawat darurat “pada skala 0
sampai 10, dimana 0 berani sama sekali tidak ada ra sa sakit, dan 10 adalah
rasa sakit terburuk yang pernah anda rasakan sebarapa buruk rasa sakit anda
sekarang?” mesikupun masih mentah, ini merupakan suatu bentuk pengukuran
psikologi. Para psikometrisi telah mengembangkan suatu literature lengkap
tentang ciri-ciri dan penerapan jenis skala peringkat ini ( Guilford,1954;
Nunnally, 1967l; Nunnally & Bernstein,1994)
o
PERUBAHAN
KONSEP0KONSEP RETARDASI MENTAL PADA TAHUN 1800-AN
Untuk lebih
spesifik, tes-tes pertama semacam itu dikembangkan oleh Binet pada awal 1900-an
untuk membantu mengidentifikasi anak-anak di sekolah Paris yang tidak mungkin
mendapatkan manfaat dari cara pengajaran biasa. Sebelum masa itu, hanya ada
sedikit minat terhadap kebutuhan pendidikan anak-anak dengan retardasi mental.
Rasa kemanusiaan baru terhadap mereka yang mengalami retartadasi mental
kemudian memunculkan masalah praktis-mengidentifikasi mereka yang berkebutuhan
khusus yang berupaya diatasi oleh tes Binet.
§
Esquirol dan Diagnosis
Retardasi Mental
Esquirol memberikan penekanan yang besar pada
keterampilan bahasa dalam diagnosis retardasi mental. Ini dapat memberikan
penjelasan sepihak tentang alas an mengapa tes-tes Binet selanjutnya dan
turunannya di masa kini sangat besar muatan kemampuan bahasanya. Bagaimanapun
juga, penggunaan asli skala Binet terutama adalah untuk mengidentifikasi
anak-anak dengan retardasi mental yang tidak akan mungkin memperoleh manfaat
dari sekolah biasa.
Esquirol juga mengusulkan system klasifikasi, dan ia mengemukakan
tiga tingkat retardasi mental : (1) mereka menggunakan kalimat pendek, (2)
mereka menggunakan satu suku kata, dan (3) mereka yang hanya menangis, tanpa
bicara.
§
Seguin dan Pendidikan
Bagi Orang-orang dengan Retardasi Mental.
Seguin meminjamkan teknik-teknik yang digunakan Itard
dan mengabdikan hidupnya untuk mengembangkan program pendidikan bagi
orang-orang dengan retardasi mental. Pada awal 1838, ia mendirikan kelas
eksperimen bagi orang-orang semacam itu. Pada tahun 1866 ia menerbitkan Idiocy, and Its Treatment by the
Physiological Method, buku teks penting pertama tentang perlakuan bagi
retardasi mental.
o
SKALA REVISI DAN
LAHIRNYA IQ
Inovasi utama pada
skala tahun 1908 adalah pengenalan konsep tingkat mental. Tes tersebut telah
distandardisasi pada sekitar 300 anak normal berumur 3-13 tahun. Binet dan
Simon mengurutkan tes berdasarkan tingkat umur dimana mereka biasanya lulus.
Pada tahun 1911, dilakukan revisi ketiga dari skala Binet-Simon. Setiap tingkat
umur sekarang memiliki tepat lima tes. Skala tersebut juga diperluas ke rentang
dewasa.
·
MASA AWAL TES DI
AMERIKA SERIKAT.
o
PENGGUNAAN DAN
PENYALAHGUNAAN TES DI MASA AWAL DI AMERIKA SERIKAT.
Pada tahun 1906, Henry H. Goddard dipekerjakan oleh
Vineland Training School di New Jersey untuk melakukan penelitian tentang
klasifikasi dan pendidikan bagi anak-anak “lemah otak.” Ia segera menyadari
bahwa dibutuhkan suatu instrument diagnostik dan, karenanya, gembira membaca
berita tentang Skala Binet-Simon 1908. Goddard (1910b) menguji 378 penghuni
panti Vineland dan mengategorikan mereka berdasarkan diagnosis dan umur mental.
Ia mengklasifikasikan 73 penghuni sebagai idot
; 205 penghuni disebut imbisil ; dan
100 penghuni dianggap lemah otak.
Goddard juga berkontribusi karena mencetuskan istilah diagnostic moron ( berasal dari kata bahasa Yunani,
Moronia. Yang berarti “ Bodoh”).
o
TES-TES KELOMPOK DAN
KLASIFIKASI CALON TENTARA PD I
Menimbangkan
kecondongan orang Amerika pada efisiensi, merupakan hal yang alami bahwa para
peneliti akan mengupayakan tes mental kelompok untuk melengkapi tes-tes
inteligensi individual yang relative memakan waktu yang diimpor dadri Prancis.
Namun tes
kelompok tidak segera menjadi popular, sebagian karena versi awal masih harus
diberi skor dengan susah payah secara manual. Lambatnya perkembangan tes
kelompok mulai berubah secara dramatis ketika Amerika Serikat terjun dalam PD I
pada tahun 1917. 2 tes kelompok dihasilkan dari kolaborasi ini ; Army Alpha dan
Army Beta.
Army
Alpha terdiri dari delapan tes bermuatan verbal untuk para calon tentara
yang berfungsi rata-rata dan tinggi. Delapan tes tersebut adalah (1) mengikuti
perintah lisan, (2) penalaran aritmatika, (3) penilaian praktis, (4) pasangan
sinonim-antonim, (5) kalimat-kalimat yang tak beraturan, (6) melengkapi
rangkaian angka, (7) analogi, dan (8) informasi.
Army Beta adalah tes kelompok
nonverbal yang dirancang untuk digunakan bagi orang-orang yang buta aksara dan
para calon tentara yang bahasa utamanya bukan bahasa Inggris. Tes tersebut
terdiri dari beragam tes visual-perseptual dan motorik seperti menelusuri suatu
jalur melalui jalan berliku dan memvisualisasikan jumlah balok yang benar
ditunjukkan dalam gambar 3 dimensi.
o
TES PENDIDIKAN DI MASA
AWAL
Army Alpha dan
Beta juga dirilis untuk penggunaan umum, tes-tes ini segera menjadi purwa rupa
(prototype) untuk sekelompok dan memengaruhi cirri tes-tes inteligensi, ujian
masuk perguruan tinggi, tes prestasi skolastik, dan tes bakar.
o
PENGEMBANGAN TES-TES
BAKAT
Pengembangan
tes bakat tertinggal dari tes inteligensi karena dua sebab, yaitu sebab
statistical dan social. Sebab kedua lambatnya pertumbuhan adalah ketiadaan
penerapan praktis atas instrument-instrumen yang telah disempurnakan tersebut.
Baru pada PD II muncul kebutuhan mendesak untuk menyeleksi para calon yang
paling tepat melakukan tugas-tugas yang sangat sulit dan khusus.
o
TES KEPRIBADIAN DAN
VOKASIONAL SETELAH PD I
Tes
kepribadian modern dimulai ketika Woodworth mencoba mengembangkan suatu
instrument untuk mendeteksi para calon tentara yang rentan terhadap psikonerosis.
Hamper semua inventori, skedul, dan kuesioner kepribadian modern berhutang jasa
pada Lembar Data Pribadi ( Personal Data Sheet) Woodworth (1919).
Lembar Data
Pribadi terdiri dari 116 pertanyaan yang harus dijawab subjek dengan jawaban YA
atau TIDAK. Contoh pertanyaannya antara lain :
§
Apakah gagasan-gagasan melintas di benak anda sehingga
anda tidak dapat tidur?
§
Apakah anda dulu dianggap anak nakal?
§
Apakah anda terganggu oleh perasaan bahwa segala
sesuatu tidak nyata?
§
Apakah anda memiliki keinginan kuat untuk bunuh diri?
o
ASAL MULA TES
PROYEKTIF
Pendekatan
proyektif diawali dengan metode asosiasi kata yang dipelopori Francis Galton
pada akhir tahun 1800an. Karya galton dilanjutkan di Jerman oleh Wundt serta
Kraepelin dan akhirnya disempurnakan oleh Jung (1910). Tes Jung terdiri dari
100 kata stimulus. Untuk setiap kata, subjek harus menjawab secepat mungkin
dengan kata pertama yang muncul dalam pikiran.
o
PENGEMBANGAN
INVENTORI-INVENTORI MINAT
Ketika para
ahli klinis mengembangkan alat-alat ukur untuk menganalisa kepribadian dan
konflik-konflik bawah sadar, para psikolog lain menyusun alat-alat bimbingan
dan konseling bagi sejumlah besar orang-orang normal, yang tidak lain adalah
alat inventori minat yang berakar pada tren perkembangan Thorndike (1912) pada
minat 100 mahasiswa. Cowdery (1926-1927) memperbaiki dan menyempurnakan karya
sebelumnya atas instrument Carniege dengan menambah jumlah soal, membandingakn
respon dari tiga kelompok criteria (dokter,insinyur, dan pengacara) dengan
kelompok-kelompok control nonprofessional, dan mengembangkan suatu formula
pembobotan untuk soal-soal tersebut. Ia juga merupaka npsikometrisi pertama
yang menyadari pentingnya validasi silang.