Jumat, 19 Januari 2018

Sejarah Tes Psikologi

SEJARAH TES PSIKOLOGI
·        BENTUK-BENTUK DASAR TES DI CINA PADA TAHUN 2200 SM
Meskipun penggunaan tes psikologi secara luas sebagian besar merupakan suatu fenomena abad 20, para ahli sejarah mencatat bahwa bentuk-bentuk dasar tes berawal pada sekitar tahun 2200 SM, yaitu ketika kaisar Cina memerintahkan para pejabatnya untuk diuji setiap 3 tahun untuk menentukan kelayakan mereka atas suatu jabatan ( Bowman, 1989 ; Chaffee, 1985 ; Franke, 1963 ; Teng, 1942-43). Tes semacam itu dimodifikasi dan diperbaiki selama berabad – abad hingga ujian tertulis diperkenalkan pada masa dinasti Han ( 202 SM-200 M). ada lima topic yang dites : hokum perdata masalah-masalah militer, pertanian, pajak, dan geografi.
o   FISIOGNOMI, FRENOLOGI, DAN PSIKOGRAF
Fisiognomi dilandasi pendapat bahwa kita dapat menilai karakter dalam diri orang-orang dari penampilan luar mereka, terutama wajah. Ketertarikan terhadap fisiognomi berawal pada abad keempat, yaitu ketika filsuf Yunani Aristoteles (384-322 SM) menerbitkan sebuah risalah pendek yang didasarkan pada pendapat bahwa jiwa dan tubuh saling “bersimpati.”
Terbentuknya Frenologi biasanya diatribusikan pada seorang dokter berkebangsaan Jerman, Franz Joseph Gall (2758-1828). “Ilmu pengetahuan” yang diciptakannya sebenarnya didasarkan pada suatu irisan tipis dari hal yang masuk akal.
Henry C. Lavery, seorang yang menyebut dirinya jenius dan memiliki keyakinan yang kuat pada frenologi, menggunakan sedikit kekayaannya untuk mengembangkan mesin yang disebut Psikograf (McCoy,2000). Mesin itu terdiri dari ratusan bagian bergerak yang dirakit menjadi alat besar menyerupai helm yang dipasang dikepala orang yang di tes.
o   ERA TES DENGAN INSTRUMEN KUNINGAN
Mereka menggunakan berbagai instrument kuningan untuk mengukur batas sensori dan waktu reaksi, berpikir bahwa kemampuan-kemampuan tersebut adalah inti dari inteligensi. Karena itu, periode ini terkadang disebut sebagai era tes psikologi dengan Instrumen Kuningan.
o   SKALA PERINGKAT DAN ASAL MULANYA
Skala peringkat digunakan secara luas dalam psikologi sebagai cara untuk mengkuantifikasi berbagai jenis variabel psikologis yang subjektif. Salah satu contoh skala peringkat sederhana mungkin adalah skala bebas poin yang digunakan para dokter ketika bertanya kepada pasien di ruang gawat darurat “pada skala 0 sampai 10, dimana 0 berani sama sekali tidak ada ra sa sakit, dan 10 adalah rasa sakit terburuk yang pernah anda rasakan sebarapa buruk rasa sakit anda sekarang?” mesikupun masih mentah, ini merupakan suatu bentuk pengukuran psikologi. Para psikometrisi telah mengembangkan suatu literature lengkap tentang ciri-ciri dan penerapan jenis skala peringkat ini ( Guilford,1954; Nunnally, 1967l; Nunnally & Bernstein,1994)
o   PERUBAHAN KONSEP0KONSEP RETARDASI MENTAL PADA TAHUN 1800-AN
Untuk lebih spesifik, tes-tes pertama semacam itu dikembangkan oleh Binet pada awal 1900-an untuk membantu mengidentifikasi anak-anak di sekolah Paris yang tidak mungkin mendapatkan manfaat dari cara pengajaran biasa. Sebelum masa itu, hanya ada sedikit minat terhadap kebutuhan pendidikan anak-anak dengan retardasi mental. Rasa kemanusiaan baru terhadap mereka yang mengalami retartadasi mental kemudian memunculkan masalah praktis-mengidentifikasi mereka yang berkebutuhan khusus yang berupaya diatasi oleh tes Binet.
§  Esquirol dan Diagnosis Retardasi Mental
Esquirol memberikan penekanan yang besar pada keterampilan bahasa dalam diagnosis retardasi mental. Ini dapat memberikan penjelasan sepihak tentang alas an mengapa tes-tes Binet selanjutnya dan turunannya di masa kini sangat besar muatan kemampuan bahasanya. Bagaimanapun juga, penggunaan asli skala Binet terutama adalah untuk mengidentifikasi anak-anak dengan retardasi mental yang tidak akan mungkin memperoleh manfaat dari sekolah biasa.
Esquirol juga mengusulkan system klasifikasi, dan ia mengemukakan tiga tingkat retardasi mental : (1) mereka menggunakan kalimat pendek, (2) mereka menggunakan satu suku kata, dan (3) mereka yang hanya menangis, tanpa bicara.
§  Seguin dan Pendidikan Bagi Orang-orang dengan Retardasi Mental.
Seguin meminjamkan teknik-teknik yang digunakan Itard dan mengabdikan hidupnya untuk mengembangkan program pendidikan bagi orang-orang dengan retardasi mental. Pada awal 1838, ia mendirikan kelas eksperimen bagi orang-orang semacam itu. Pada tahun 1866 ia menerbitkan Idiocy, and Its Treatment by the Physiological Method, buku teks penting pertama tentang perlakuan bagi retardasi mental.
o   SKALA REVISI DAN LAHIRNYA IQ
Inovasi utama pada skala tahun 1908 adalah pengenalan konsep tingkat mental. Tes tersebut telah distandardisasi pada sekitar 300 anak normal berumur 3-13 tahun. Binet dan Simon mengurutkan tes berdasarkan tingkat umur dimana mereka biasanya lulus. Pada tahun 1911, dilakukan revisi ketiga dari skala Binet-Simon. Setiap tingkat umur sekarang memiliki tepat lima tes. Skala tersebut juga diperluas ke rentang dewasa.
·        MASA AWAL TES DI AMERIKA SERIKAT.
o   PENGGUNAAN DAN PENYALAHGUNAAN TES DI MASA AWAL DI AMERIKA SERIKAT.
Pada tahun 1906, Henry H. Goddard dipekerjakan oleh Vineland Training School di New Jersey untuk melakukan penelitian tentang klasifikasi dan pendidikan bagi anak-anak “lemah otak.” Ia segera menyadari bahwa dibutuhkan suatu instrument diagnostik dan, karenanya, gembira membaca berita tentang Skala Binet-Simon 1908. Goddard (1910b) menguji 378 penghuni panti Vineland dan mengategorikan mereka berdasarkan diagnosis dan umur mental. Ia mengklasifikasikan 73 penghuni sebagai idot ; 205 penghuni disebut imbisil ; dan 100 penghuni dianggap lemah otak. Goddard juga berkontribusi karena mencetuskan istilah diagnostic moron ( berasal dari kata bahasa Yunani, Moronia. Yang berarti “ Bodoh”).

o   TES-TES KELOMPOK DAN KLASIFIKASI CALON TENTARA PD I
Menimbangkan kecondongan orang Amerika pada efisiensi, merupakan hal yang alami bahwa para peneliti akan mengupayakan tes mental kelompok untuk melengkapi tes-tes inteligensi individual yang relative memakan waktu yang diimpor dadri Prancis.
Namun tes kelompok tidak segera menjadi popular, sebagian karena versi awal masih harus diberi skor dengan susah payah secara manual. Lambatnya perkembangan tes kelompok mulai berubah secara dramatis ketika Amerika Serikat terjun dalam PD I pada tahun 1917. 2 tes kelompok dihasilkan dari kolaborasi ini ; Army Alpha dan Army Beta.
 Army Alpha terdiri dari delapan tes bermuatan verbal untuk para calon tentara yang berfungsi rata-rata dan tinggi. Delapan tes tersebut adalah (1) mengikuti perintah lisan, (2) penalaran aritmatika, (3) penilaian praktis, (4) pasangan sinonim-antonim, (5) kalimat-kalimat yang tak beraturan, (6) melengkapi rangkaian angka, (7) analogi, dan (8) informasi.
Army Beta adalah tes kelompok nonverbal yang dirancang untuk digunakan bagi orang-orang yang buta aksara dan para calon tentara yang bahasa utamanya bukan bahasa Inggris. Tes tersebut terdiri dari beragam tes visual-perseptual dan motorik seperti menelusuri suatu jalur melalui jalan berliku dan memvisualisasikan jumlah balok yang benar ditunjukkan dalam gambar 3 dimensi.
o   TES PENDIDIKAN DI MASA AWAL
Army Alpha dan Beta juga dirilis untuk penggunaan umum, tes-tes ini segera menjadi purwa rupa (prototype) untuk sekelompok dan memengaruhi cirri tes-tes inteligensi, ujian masuk perguruan tinggi, tes prestasi skolastik, dan tes bakar.
o   PENGEMBANGAN TES-TES BAKAT
Pengembangan tes bakat tertinggal dari tes inteligensi karena dua sebab, yaitu sebab statistical dan social. Sebab kedua lambatnya pertumbuhan adalah ketiadaan penerapan praktis atas instrument-instrumen yang telah disempurnakan tersebut. Baru pada PD II muncul kebutuhan mendesak untuk menyeleksi para calon yang paling tepat melakukan tugas-tugas yang sangat sulit dan khusus.
o   TES KEPRIBADIAN DAN VOKASIONAL SETELAH PD I
Tes kepribadian modern dimulai ketika Woodworth mencoba mengembangkan suatu instrument untuk mendeteksi para calon tentara yang rentan terhadap psikonerosis. Hamper semua inventori, skedul, dan kuesioner kepribadian modern berhutang jasa pada Lembar Data Pribadi ( Personal Data Sheet) Woodworth (1919).
Lembar Data Pribadi terdiri dari 116 pertanyaan yang harus dijawab subjek dengan jawaban YA atau TIDAK. Contoh pertanyaannya antara lain :
§  Apakah gagasan-gagasan melintas di benak anda sehingga anda tidak dapat tidur?
§  Apakah anda dulu dianggap anak nakal?
§  Apakah anda terganggu oleh perasaan bahwa segala sesuatu tidak nyata?
§  Apakah anda memiliki keinginan kuat untuk bunuh diri?
o   ASAL MULA TES PROYEKTIF
Pendekatan proyektif diawali dengan metode asosiasi kata yang dipelopori Francis Galton pada akhir tahun 1800an. Karya galton dilanjutkan di Jerman oleh Wundt serta Kraepelin dan akhirnya disempurnakan oleh Jung (1910). Tes Jung terdiri dari 100 kata stimulus. Untuk setiap kata, subjek harus menjawab secepat mungkin dengan kata pertama yang muncul dalam pikiran.
o   PENGEMBANGAN INVENTORI-INVENTORI MINAT

Ketika para ahli klinis mengembangkan alat-alat ukur untuk menganalisa kepribadian dan konflik-konflik bawah sadar, para psikolog lain menyusun alat-alat bimbingan dan konseling bagi sejumlah besar orang-orang normal, yang tidak lain adalah alat inventori minat yang berakar pada tren perkembangan Thorndike (1912) pada minat 100 mahasiswa. Cowdery (1926-1927) memperbaiki dan menyempurnakan karya sebelumnya atas instrument Carniege dengan menambah jumlah soal, membandingakn respon dari tiga kelompok criteria (dokter,insinyur, dan pengacara) dengan kelompok-kelompok control nonprofessional, dan mengembangkan suatu formula pembobotan untuk soal-soal tersebut. Ia juga merupaka npsikometrisi pertama yang menyadari pentingnya validasi silang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar